Malang- Dosen Institut Pertanian Malang Bapak Sama’Iradat Tito telah menjalani Ujian Akhir Disertasi Doktor di Universitas Brawijaya Malang, Rabu (09/01/2019). Dihadiri oleh keluarga dan rekan mahasiswa serta pimpinan IPM Malang atau yang mewakili. Selain itu juga hadir pula mahasiswa yang memberikan support adalah Viktorius Ocen Kurniawan dari prodi kehutanan.
Judul disertasi yang dikerjakan oleh Bapak Tito ini adalah “Kajian Biologi dan Analisis Demografi Hama Kutu Sisik pada Tanaman Apel di Batu”.
Dalam pemaparannya, Bapak tito menjelaskan adanya jenis hama kutu sisik yang baru-baru ini telah teridentifikasi dan memberikan dampak yang besar (economic loss) sehingga merugikan petani apel di daerah Batu. Hama itu adalah Diaspidiotus perniciosus. Hama ini tidak memiliki mobilitas tinggi namun menyebabkan tanaman mengalami penurunan produktifitas. Jika buah apel mendapatkan serangan dari hama ini maka akan menurunkan kualitas bahkan rusak.
Keluhan yang dikemukakan oleh petani apel di Batu pun bervariasi, mulai dari penurunan hasil panen hingga kerugian biaya yang besar. Bermacam-macam usaha telah dilakukan termasuk penggunaan pestisida berbagai jenis tetapi hal ini tidak memberikan hasil karena kutu sisik memiliki perisai untuk menangkalnya.
Oleh karena dampak kerugian yang diberikan sangat besar, perlu upaya strategi dalam penanganan kutu sisik yang lebih ramah lingkungan. Sebelum menentukan strategi, maka harus diketahui aspek biologi dan aspek demografi kutu sisik. Aspek biologi meliputi gejala dan tanda serangan; identifikasi kutu sisik; siklus hidup; pertumbuhan populasi; nisbah kelamin; pola sebaran; dan faktor abiotik yang berpengaruh terhadap kelimpahan kutu sisik sedangkan aspek demografi meliputi neraca kehidupan; laju reproduksi kotor (GRR); laju reproduksi bersih (Ro); laju pertumbuhan intrinsik (rm); masa rata-rata generasi (T) dan masa ganda (DT). Strategi yang didapatkan sesuai dengan Prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yaitu (1) membuat tanaman yang sehat dengan budidaya yang baik seperti pruning (pemangkasan) ranting yang terkena serangan kutu sisik dan pembuatan kanopi yang baik. Penyebaran kutu sisik didominasi di arah timur (2) monitoring kutu sisik dengan perangkap seperti perangkap lekat bagian sentral 1m dan perangkap warna putih 1m (3) konservasi musuh alami seperti Encarsia sp. yang telah ditemukan dalam pengamatan yang mampu memberikan kematian kutu sebesar 15% (4) petani sebagai pembuat kebijakan yang baik di kebunnya sendiri dengan memanfaatkan kalender kutu sisik dalam waktu 1tahun (Januari-Desember).
Tentunya penemuan ini mendapat pujian dan dinilai sangat bermanfaat besar bagi kepentingan pertanian khususnya bagi para petani yang bergelut pada budidaya tanaman apel.
Menanggapi hal ini, Prof. Dr. Subiyatko, MP yang juga merupakan penguji luar dari BALITTAS sangat mengapersiasi penelitian ini karena berhasil menemukan juga memperoleh data baru tentang hama yaitu Hama jenis Diaspidiotus perniciosus. Sebagai pakar peneliti bidang hama dan penyakit Beliau menjelaskan bahwasanya hama jenis ini merupakan hama yang hanya terdapat di Benua Amerika akan tetapi dengan menemukan keberadaan hama jenis ini menambah daftar Hama baru di Indonesia.
Setelah selesai tahapan dalam proses mempertahankan disertasinya dari seluruh promotor dan dewan penguji. Selanjutnya dibacakan hasil dari ujian oleh Ketua program Doktor oleh Prof. Soemarno dengan hasil rata-rata diatas 80 yang artinya sangat memuaskan. Sehingga suasana menjadi riuh gemuruh tepuk tangan oleh peserta yang menghadiri. Dalam sambutan yang diberikan oleh Bapak Tito yang telah resmi menjadi Doktor tentunya “Ucapan syukur alhamdulillah yang tak terhingga kepada Allah SWT, terimakasihnya pada keluarga Ibu dan Bapak, adik dan calon istri. Serta tidak lupa pada sahabat (Bapak Poegoeh P.R.) yang selalu mensupport, sivitas akademika di IPM Malang terutama kepada rekan kerja dosen-dosen, teman seperjuangan program doktor, adik-adik mahasiswa, dan audience yang lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu”, Ungkapnya.
Setelah ditutup oleh ketua program doktor, ujian dinyatakan selesai dan dilanjutkan dengan acara foto bersama dan ramah tamah. Disela-sela acara ramah tamah Bapak Tito menyampaikan bahwa disertasinya tidak hanya menjadi sebatas kajian akademik saja, melainkan membantu para petani juga masyarakat luas dalam penanganan kutu sisik juga budidaya tanaman apel agar bebas hama. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi saya pribadi secara khusus dan bagi masyarakat luas secara umum.