Malang, 27 Februari 2025 – Institut Pertanian Malang (IPM) menghadirkan kuliah umum inspiratif bagi seluruh mahasiswa. Kali ini, tema yang diangkat adalah “Pengelolaan Biodiversitas di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS)”, dengan menghadirkan Toni Artaka, S.Hut sebagai pemateri utama dan Iwan Kurniawan, S.Hut., M.Sc sebagai moderator. Keduanya merupakan alumni Fakultas Kehutanan IPM angkatan tahun 1992 yang kini telah berkecimpung di dunia konservasi.
Toni Artaka, S.Hut Iwan Kurniawan, S.Hut, M.Sc
Dalam kesempatan ini, Bapak Toni berbagi pengalaman selama bertahun-tahun bekerja di TN BTS, sebuah kawasan konservasi yang menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna. Beliau menjelaskan berbagai tantangan dalam menjaga biodiversitas di taman nasional tersebut, termasuk ancaman dari aktivitas manusia dan perubahan iklim.
“Menjaga biodiversitas di TNBTS bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan tiga pilar penting, yaitu: perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan. Ketiga hal tersebut membutuhkan sinergi antara pemerintah, masyarakat dan akademisi untuk memastikan keberlanjutan ekosistem yang ada,” ujar Bapak Toni.
Salah satu topik yang menarik perhatian mahasiswa adalah pengelolaan satwa khas TN BTS, seperti Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas), Lutung Jawa (Trachypithecus auratus), dan Elang Jawa (Nisaetus bartelsi). Bapak Toni menjelaskan bahwa upaya konservasi dilakukan melalui berbagai metode seperti patroli rutin, pemantauan habitat, serta rehabilitasi satwa yang terancam.
Acara ini juga diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para mahasiswa antusias mengajukan berbagai pertanyaan seputar konservasi dan peluang karier di bidang kehutanan. Bapak Iwan Kurniawan, selaku moderator, menutup acara dengan pesan inspiratif kepada para mahasiswa untuk terus berkontribusi dalam pelestarian alam.
Para Mahasiswa yang Bertanya
Kuliah umum ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang pengelolaan biodiversitas, tetapi juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari para praktisi yang telah berpengalaman di lapangan. Diharapkan, ilmu yang didapatkan dapat menjadi bekal bagi generasi penerus dalam menjaga kelestarian alam Indonesia.