Beberapa hari yang lalu sempat gempar mengenai pemberitaan yang sangat membuat kita semua sedih mendengarnya, yaitu bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya. Hal tersebut menjadikan Malang sebagai Kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya ikut waspada. Atas inisiatif dari Forkopimda Kota Malang maka terlaksana acara penandatanganan kesepakatan bersama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan radikalisme dan terorisme dalam mewujudkan Kota Malang yang kondusif (30/05).
Kegiatan tersebut bertempat di Balai Kota Malang dengan dihadiri oleh pimpinan daerah kota Malang serta undangan dari perwakilan Perguruan Tinggi dan SMK/SMA/MA serta SMP/MTs se kota Malang. Dalam acara tersebut IPM Malang diwakili oleh Bapak Muh. Agus Ferdian, S.TP, M.Si.
Sambutan dari Bapak Dr. Ir. Wahyudi, M.T sebagai Pejabat Sementara Walikota Malang, “ Kota Malang memiliki sekitar 63 Kampus yang tersebar diseluruh penjuru wilayah. Potensi penyebaran bibit radikalisme dan terorisme akan berkembang terutama karena banyaknya jumlah mahasiswa yang ada di Kota Malang. Oleh karena itu perlu dibentuk Forum rector se-Kota malang yang menjadi relasi dalam pencegahan paham radikal masuk kedalam kampus.”
Dilanjutkan lagi oleh Bapak Dandim 0833 Kota Malang, letkol. Inf. Nurul Yakin.” Pendidikan bela Negara dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa diperlukan dalam institusi pendidikan.” Sehingga penanggulangan paham radikalisme tidak hanya menjadi tugas Polri dan TNI.
Kapolresta Malang, AKBP Asfuri, S.Ik., M.H. memberikan masukan dan usulan bahwa agar materi bela negara dapat dikenalkan saat proses penerimaan mahasiswa baru baik tingkat Universitas maupun Fakultas. “Proses rekruitmen oknum teroris saat ini membidik mahasiswa baru dengan cara menyediakan kost gratis dan sarana lain yang dibutuhkan. Berikutnya mereka akan mengajak mahasiswa untuk mengikuti doktrin yang bersifat radikal.”tuturnya.
Dalam acara tersebut juga disepakati dan dibentuk Forum rektor se-Kota Malang. Dalam forum ini Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki), Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag dan Rektor Unmer Malang, Prof. Dr. Anwar Sanusi, SE., M.Si. terpilih sebagai ketua dan wakil ketua sementara Forum Rektor se-Malang Raya.
Dalam hal ini Rektor IPM Malang, Dra. Hani Sri Handayawati, M.Si. “Kami siap mendukung dan berkomitmen penuh dengan kegiatan yang berkaitan dengan pencegahan radikalisme dan terorisme.” Jelasnya.