Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Pertanian Malang (IPM) memperingati hari bumi (Earth Day) 2018. Peringatan diramaikan dengan mengajak mahasiswa memungut sampah bersama di lingkungan kampus.

Dengan motivasi tinggi seluruh mahasiswa, acara peringatan hari bumi diawali dengan kirab seluruh mahasiswa dengan mengambil sampah yang berserakan di sekitar kampus. Hal ini dilakukan guna menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap lingkungan juga terhadap bumi. Seperti yang diutarakan oleh ketua BEM IPM Samuel Kawuji Pagaku, Sabtu (21/4).

Setelah berjalan ke seluruh fakultas dan mengambil sampah yang berserakan, tepat pada pukul 11.50 WIB aksi ditutup dengan kegiatan olahraga oleh mahasiswa berupa permainan bola voli. Untuk menjaga kekompakan mahasiswa dengan bertanding bersama dan menumbuhkan rasa saling memiliki.

Aksi peringatan Hari Bumi ini diikuti 50 mahasiswa dari IPM Malang jurusan kehutanan, teknologi industry pertanian dan agribisnis. Aksi merupakan bentuk rasa kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan di mana sudah banyak terjadi kerusakan yang di sana-sini. Utamanya, akibat meluasnya dampak pemanasan global, berderet bencana kerap terjadi. Dari pergeseran musim, krisis air bersih, kekeringan, dan banjir seakan datang silih berganti.

“Kita mengadakan aksi ini untuk mengingatkan kesadaran warga IPM malang dan seluruh warga disekitar kampus bahwa bumi kita ini hanya satu. Perlu kita jaga untuk keberlangsungan hidup ke depan. Stop kegiatan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, apalagi sampai melakukan perusakan,’’ Dia menegaskan. “kita sendirilah yang mampu dan dapat mengukur kabar bumi pada hari ini.”

Pemanasan global, tanah longsor, pencemaran, kebakaran hutan, banjir bandang, dan banyak lagi bencana yang sudah melanda bumi merupakan sederet efek dari ketidakpedulian masyarakat terhadap sampah maupun kebersihan lingkungan.

perambahan hutan, perburuan satwa yang dilindungi Pertambangan yang semakin gencar dilakukan di seluruh belahan bumi, dan paling sederhana yang mendukung perusakan lingkungan adalah membuang sampah sembarangan. “Jika kita salah satu pelaku dari perusak lingkungan, maka kita termasuk orang-orang yang menganggap kabar bumi hari ini baik-baik saja. Kita orang-orang yang menutup mata atas kerusakan yang telah terjadi,” ujar dia.

Ditambahkannya, hari bumi memang momen peringatan untuk peduli terhadap lingkungan, namun masyarakat harus sadar bahwa peduli terhadap lingkungan tidak harus menunggu hari bumi. Banyak yang bisa dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Bisa memulainya dari diri sendiri dengan tidak membuang sampah sembarangan.