INSTITUT PERTANIAN MALANG

Competency is Our Strength

Gerakan Tanam Pohon Dorong Ekonomi Hijau dan Konservasi Lingkungan di Singosari

Malang — Upaya mendorong transisi menuju ekonomi hijau sekaligus memperkuat konservasi lingkungan diwujudkan melalui Gerakan Tanam Pohon yang dilaksanakan di Desa Gunungrejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, pada Sabtu, 20 Desember 2025. Kegiatan ini menjadi bentuk kolaborasi lintas sektor yang mengintegrasikan peran masyarakat, institusi pendidikan, dan generasi muda dalam menjawab tantangan degradasi lingkungan dan ketahanan ekonomi desa.

Gerakan ini melibatkan Kelompok Tani Hutan Wonosoborejo sebagai mitra lokal utama yang selama ini aktif mengelola hutan rakyat berbasis kelestarian. Dukungan akademik datang dari Institut Pertanian Malang dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kertanegara, sementara unsur pendidikan dasar turut dilibatkan melalui SMP I Al Maarif Singosari. Partisipasi mahasiswa diperkuat oleh BEM IPM, BEM Stiekma, serta UKM pecinta alam Mapalipma IPM.

Ketua Kelompok Tani Hutan Wonosoborejo menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terbangun dalam kegiatan ini. Menurutnya, gerakan tanam pohon memiliki makna strategis bagi keberlanjutan desa. “Kegiatan ini bukan sekadar menanam pohon, tetapi menanam harapan dan komitmen jangka panjang. Bagi kami, ini adalah investasi ekologis dan sosial yang manfaatnya akan dirasakan oleh generasi mendatang,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa jenis tanaman yang ditanam dipilih secara selektif dengan mempertimbangkan fungsi konservasi tanah dan air serta potensi ekonomi. “Kami berharap tanaman ini ke depan dapat mendukung penguatan ekonomi hijau desa melalui hasil hutan non-kayu maupun agroforestri yang dikelola secara lestari,” tambahnya. Ketua KTH juga menekankan pentingnya pendampingan berkelanjutan dari perguruan tinggi, terutama dalam aspek tata kelola, inovasi teknologi tepat guna, dan penguatan kapasitas petani hutan.

Dari sisi akademisi, kegiatan ini menjadi implementasi nyata tridarma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat yang terintegrasi dengan pendidikan dan riset. Mahasiswa tidak hanya terlibat dalam aktivitas lapangan, tetapi juga mendapatkan pembelajaran kontekstual mengenai konservasi lingkungan, ekonomi hijau, dan pemberdayaan masyarakat berbasis desa.

Pelibatan pelajar SMP dalam kegiatan ini juga dinilai strategis sebagai upaya menanamkan kesadaran ekologis sejak dini. Dengan terjun langsung ke lapangan, para pelajar diajak memahami bahwa menjaga lingkungan bukan sekadar wacana, melainkan tanggung jawab bersama yang harus dimulai dari tindakan sederhana namun konsisten.

Antusiasme peserta dan masyarakat Desa Gunungrejo mencerminkan besarnya kepedulian terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan. Gerakan Tanam Pohon ini diharapkan tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial, tetapi berkembang menjadi program berkelanjutan yang mampu memperkuat ketahanan ekologis dan ekonomi desa. Ke depan, kolaborasi ini diharapkan menjadi model praktik baik (best practice) pembangunan hijau yang dapat direplikasi di wilayah lain di Kabupaten Malang maupun daerah lain di Indonesia.

 

Tags:

Comments are closed